{[['']]}
Synopsis :
Setelah Ip Man 2, Donnie Yan pernah mengatakan bahwa ia emoh untuk meneruskan kemunculannya di seri ketiga. Bagi Yen seri keduanya sudah sempurna, dan alangkah baiknya berhenti di saat kamu berada di puncak setelah berhasil meninggalkan kesan bagus buat penontonnya. Tetapi bukan itu saja alasannya, perbedaan ide antara dirinya dan perusahaan pembuat film membuat seri ketiga dari legenda master Wing Chun ini kemudian terbengkalai, hingga lima tahun kemudian Yen dan sutradara Wilson Yip memutuskan sekali lagi membuat seri Ip Man untuk terakhir kalinya.
Konsep awal Ip Man 3 sejatinya berpusat pada salah satu momen bersejarah dalam hidup Ip Man, ketika ia melatih muridnya yang kemudian menjadi salah satu legenda kung-fu dunia, Bruce Lee. Tetapi kemudian naskahnya di rombak, karakter Bruce Lee yang dimainkan Danny Chan hanya tampil sebagai tokoh pelengkap yang tidak punya peran penting di ceritanya. Sementara plot utamanya mengambil set di Hong Kong ketika Ip Man menjalani kehidupan tenangnya yang kemudian terusik oleh pengusaha asing, Frank (Mike Tyson) yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan bangunan yang kebetulan tempat anak Ip Man bersekolah. Tetapi Frank bukan masalah satu-satunya masalah, ada penarik rikshaw, Cheung Tin-chi (Zhang Jin) yang terobsesi untuk mengalahkan Ip Man guna menyandang titel Grandmaster Wing Chun.
Jika dua film pertamanya punya tema nasionalisme yang sedikit lebih berat, instalemen pemungkasnya mencoba tampil lebih low profile. Tidak ada lagi penjajahan jepang atau sentimen anti barat, gantinya Ip Man yang menjalani hari-hari tua tenangnya, hanya dipaksa berkonfrontasi dengan Frank dan anak buahnya. Ya, mengganti ide tentang relasi guru dan murid yang semestinya bisa jauh lebih menarik dengan usaha kepahlawanan menjaga sekolah dari rebutan pengusaha rakus jelas adalah sebuah downgrade besar-besaran.
Paruh pertama Ip Man 3 adalah kekacauan luar biasa. Narasinya buruk dan tidak konsisten yang kemudian diperparah dengan banyak adegan pertarungan keroyokan yang tidak berkesan dan membosankan. Memang Ip Man 3 punya sosok menjual seperti Mike Tyson yang sanggup mencuri perhatian sejak trailernya dirilis, tetapi sang ‘leher beton’ mengecewakan sesuai perkiraan. Tyson nyaris tidak bisa berakting, dialog-dialognya konyol, gerak-geriknya canggung sekaku kayu jati tua, ini diperburuk dengan naskah yang tidak memberinya latar belakang cukup, motifnya rakusnya begitu klise. Beruntung momen satu lawan satunya di akhir paruh pertama tidak buruk, setidaknya Tyson mampu memberi hiburan dengan perlawanan sengit tinju-tinju cepat dan kuatnya yang membuat sang master wing chun kewalahan. Setelah babak pertama yang kelewat cheesy, narasinya perlahan kemudian mulai membaik. Kisahnyakembali menarik ketika Edmond Wong selaku penulis membuang jauh-jauh plot Frank yang tidak penting itu dan memfokuskan semuanya kembali kepada sisi personal sang legenda yang harus menghadapi dilema besar dalam hidupnya. Ada Wing Sing (Lynn Xiong), istri setianya yang didiagnosa kanker stadium akhir yang memaksa Ip Man tidak hanya dihadapkan sebuah pilihan besar antara keluarga dan nama besar sebagai seorang grandmaster, namun juga refleksi diri akan hidupnya selama ini. Sementara di tempat lain ada Cheung Tin-chi yang ambisius dengan cepat membangun popularitasnya sebagai seorang bela diri tangguh dengan satu tujuan, menantang Ip Man untuk menyandang gelar terbaik.
Ya, paruh keduanya memang lebih baik. Plotnya menjadi lebih berisi dan emosional ketika melibatkan tema disease porn yang setimentil. Tidak sampai di situ, koreografi Yuen Wo-ping yang menggantikan Sammo Hung pun turut menjadi lebih menggigit meski kini terasa lebih sepi dan jauh dari hingar bingar penonton untuk menegaskan kesan personalnya. Coba lihat duel Ip Man melawan petarung asal Thailand di dalam lift yang sempit hingga bos fight melawan Cheung Tin-chi yang punya jurus-jurus sama persis.
Karakter Cheung Tin-chi yang diperankan Zhang Jin jelas adalah petarung tangguh, kamu mungkin sudah pernah melihatnya di The Grandmaster dan SPL 2: A Time For Consequences, masalahnya entah kenapa susah untuk menaruh simpati buat karakternya, padahal naskahnya sudah memberi cukup motif untuk menjadikannya sosok anti-hero simpatik dengan segala usahanya untuk mencapai cita-citanya sebagai yang terbaik.
Sementara Donnie Yen jelas masih menjadi daya pikat utama franchise ini. Ip Man adalah Donnie Yen sama ikonik nya ketika Jet Lie yang tidak bisa dipisahkan dari karakter Wong Fei-Hung di seri Kung-Fu Master a.k.a Once Upon a Time in China. Dengan usia menginjak 51 tahun jelas menjadi tantangan tersendiri buat Yen untuk melakukan adegan aksi meski kita masih melihat segala kharisma, kecepatan dan ketangguhannya meski dengan tubuh yang lebih kurus guna menghadirkan karakter Ip Man berusia 60 tahunan yang lebih meyakinkan. Konon Ip Man 3 juga merupakan peran terakhir Donnie Yen dalam film bela diri.
Setelah Ip Man 2, Donnie Yan pernah mengatakan bahwa ia emoh untuk meneruskan kemunculannya di seri ketiga. Bagi Yen seri keduanya sudah sempurna, dan alangkah baiknya berhenti di saat kamu berada di puncak setelah berhasil meninggalkan kesan bagus buat penontonnya. Tetapi bukan itu saja alasannya, perbedaan ide antara dirinya dan perusahaan pembuat film membuat seri ketiga dari legenda master Wing Chun ini kemudian terbengkalai, hingga lima tahun kemudian Yen dan sutradara Wilson Yip memutuskan sekali lagi membuat seri Ip Man untuk terakhir kalinya.
Konsep awal Ip Man 3 sejatinya berpusat pada salah satu momen bersejarah dalam hidup Ip Man, ketika ia melatih muridnya yang kemudian menjadi salah satu legenda kung-fu dunia, Bruce Lee. Tetapi kemudian naskahnya di rombak, karakter Bruce Lee yang dimainkan Danny Chan hanya tampil sebagai tokoh pelengkap yang tidak punya peran penting di ceritanya. Sementara plot utamanya mengambil set di Hong Kong ketika Ip Man menjalani kehidupan tenangnya yang kemudian terusik oleh pengusaha asing, Frank (Mike Tyson) yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan bangunan yang kebetulan tempat anak Ip Man bersekolah. Tetapi Frank bukan masalah satu-satunya masalah, ada penarik rikshaw, Cheung Tin-chi (Zhang Jin) yang terobsesi untuk mengalahkan Ip Man guna menyandang titel Grandmaster Wing Chun.
Jika dua film pertamanya punya tema nasionalisme yang sedikit lebih berat, instalemen pemungkasnya mencoba tampil lebih low profile. Tidak ada lagi penjajahan jepang atau sentimen anti barat, gantinya Ip Man yang menjalani hari-hari tua tenangnya, hanya dipaksa berkonfrontasi dengan Frank dan anak buahnya. Ya, mengganti ide tentang relasi guru dan murid yang semestinya bisa jauh lebih menarik dengan usaha kepahlawanan menjaga sekolah dari rebutan pengusaha rakus jelas adalah sebuah downgrade besar-besaran.
Paruh pertama Ip Man 3 adalah kekacauan luar biasa. Narasinya buruk dan tidak konsisten yang kemudian diperparah dengan banyak adegan pertarungan keroyokan yang tidak berkesan dan membosankan. Memang Ip Man 3 punya sosok menjual seperti Mike Tyson yang sanggup mencuri perhatian sejak trailernya dirilis, tetapi sang ‘leher beton’ mengecewakan sesuai perkiraan. Tyson nyaris tidak bisa berakting, dialog-dialognya konyol, gerak-geriknya canggung sekaku kayu jati tua, ini diperburuk dengan naskah yang tidak memberinya latar belakang cukup, motifnya rakusnya begitu klise. Beruntung momen satu lawan satunya di akhir paruh pertama tidak buruk, setidaknya Tyson mampu memberi hiburan dengan perlawanan sengit tinju-tinju cepat dan kuatnya yang membuat sang master wing chun kewalahan. Setelah babak pertama yang kelewat cheesy, narasinya perlahan kemudian mulai membaik. Kisahnyakembali menarik ketika Edmond Wong selaku penulis membuang jauh-jauh plot Frank yang tidak penting itu dan memfokuskan semuanya kembali kepada sisi personal sang legenda yang harus menghadapi dilema besar dalam hidupnya. Ada Wing Sing (Lynn Xiong), istri setianya yang didiagnosa kanker stadium akhir yang memaksa Ip Man tidak hanya dihadapkan sebuah pilihan besar antara keluarga dan nama besar sebagai seorang grandmaster, namun juga refleksi diri akan hidupnya selama ini. Sementara di tempat lain ada Cheung Tin-chi yang ambisius dengan cepat membangun popularitasnya sebagai seorang bela diri tangguh dengan satu tujuan, menantang Ip Man untuk menyandang gelar terbaik.
Ya, paruh keduanya memang lebih baik. Plotnya menjadi lebih berisi dan emosional ketika melibatkan tema disease porn yang setimentil. Tidak sampai di situ, koreografi Yuen Wo-ping yang menggantikan Sammo Hung pun turut menjadi lebih menggigit meski kini terasa lebih sepi dan jauh dari hingar bingar penonton untuk menegaskan kesan personalnya. Coba lihat duel Ip Man melawan petarung asal Thailand di dalam lift yang sempit hingga bos fight melawan Cheung Tin-chi yang punya jurus-jurus sama persis.
Karakter Cheung Tin-chi yang diperankan Zhang Jin jelas adalah petarung tangguh, kamu mungkin sudah pernah melihatnya di The Grandmaster dan SPL 2: A Time For Consequences, masalahnya entah kenapa susah untuk menaruh simpati buat karakternya, padahal naskahnya sudah memberi cukup motif untuk menjadikannya sosok anti-hero simpatik dengan segala usahanya untuk mencapai cita-citanya sebagai yang terbaik.
Sementara Donnie Yen jelas masih menjadi daya pikat utama franchise ini. Ip Man adalah Donnie Yen sama ikonik nya ketika Jet Lie yang tidak bisa dipisahkan dari karakter Wong Fei-Hung di seri Kung-Fu Master a.k.a Once Upon a Time in China. Dengan usia menginjak 51 tahun jelas menjadi tantangan tersendiri buat Yen untuk melakukan adegan aksi meski kita masih melihat segala kharisma, kecepatan dan ketangguhannya meski dengan tubuh yang lebih kurus guna menghadirkan karakter Ip Man berusia 60 tahunan yang lebih meyakinkan. Konon Ip Man 3 juga merupakan peran terakhir Donnie Yen dalam film bela diri.
Ip Man 3 (2015) Best Online Streaming, Watch Ip Man 3 (2015) Online Streaming Website, Ip Man 3 (2015) Watch Online, Ip Man 3 (2015) BluRay DVD, Ip Man 3 (2015) HD Quality, Watch Ip Man 3 (2015) Online, Nonton Ip Man 3 (2015), Nonton Gratis Ip Man 3 (2015), Nonton Bioskop Ip Man 3 (2015), Nonton Bioskop Gratis Ip Man 3 (2015), Nonton Bioskop Online Ip Man 3 (2015), Nonton Bioskop Online Gratis Ip Man 3 (2015), Nonton Streaming Ip Man 3 (2015), Nonton Streaming Gratis Ip Man 3 (2015), Streaming Gratis Ip Man 3 (2015), Streaming Film Ip Man 3 (2015), Streaming Online Gratis Ip Man 3 (2015), Streaming Film Gratis Ip Man 3 (2015), Streaming Film Online Gratis Ip Man 3 (2015), Online Movie Streaming Ip Man 3 (2015), Free Online Streaming Ip Man 3 (2015), Online Movie Streaming Ip Man 3 (2015), Free Streaming Ip Man 3 (2015)
Presented by : Sahabat Group
sahabatQQ.com | sahabatQQ.poker | shbtQQ.com | shbt99.com | shbtkiu9.com
Senior Agent Domino Qiu Qiu dan Poker Online Recommended Since 2008
Genre Action, Biography, Drama
Actor Tai-Li Chan, Lai-yin Leung
Director Wilson Yip
Link http://www.imdb.com/title/tt2888046
Country Hong Kong
Quality BluRay
IMDB 7.3 /10 from 13,455 votes
Release 24 December 2015
Duration 1 hour 45 minutes